Kecerdasan Naturalis
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Kecerdasan naturalis adalah keahlian mengenali dan mengategorikan spesies, yaitu flora dan fauna di lingkungan sekitar, mengenali keberadaan spesies, dan memetakan hubungan antar spesies. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada fenomena alam lainnya, misalnya formasi awan dan gunung-gunung, serta bagi mereka yang dibesarkan di lingkungan perkotaan, kemampuan membedakan benda tak hidup, seperti mobil, sepatu, sampul kaset, dan sebagainya. Menurut Gardner (dalam Sujiano dan Nurani, 2011, hlm. 194) “kecerdasan naturalis dapat diartikan kemampuan merasakan bentuk-bentuk serta menghubungkan elemen-elemen yang ada di alam”.
Orang dengan kecerdasan naturalis yang berkembang baik menurut Gunawan (2012, hlm. 130-131) mempunyai ciri-ciri, sebagai berikut:
1. Menjelajahi lingkungan alam dan lingkungan manusia dengan penuh ketertarikan dan antusiasme.
2. Suka mengamati, mengenali, berinteraksi atau peduli dengan objek, tanaman, atau hewan.
3. Mampu menggolongkan objek sesuai dengan karakteristik objek tersebut.
4. Mampu mengenali pola di antara spesies atau kelas dari objek.
5. Suka menggunakan peralatan, seperti mikroskop, binokuler, teleskop, dan komputer untuk mempelajari suatu organisme atau sistem.
6. Senang mempelajari siklus kehidupan flora dan fauna.
7. Ingin mengerti bagaimana sesuatu itu bekerja.
8. Mempelajari taksonomi tanaman dan hewan.
9. Tertarik untuk berkarier di bidang biologi, ekologi, kimia, dan botani.
10. Senang memelihara tanaman atau hewan.
Menurut Prasetyo (2012, hlm. 86) seseorang naturalis memiliki sejumlah indikator, sebagai berikut:
1. Memiliki kepekaan terhadap alam dan lingkungan di dalamnya.
2. Memelihara binatang dan merawat tumbuhan.
3. Mengetahui perubahan cuaca dan lingkungan alam.
4. Mengelompokkan objek yang ada di dalam sesuai dengan cirinya masing-masing.
5. Mengenal dan mengelompokkan berbagai makhluk hidup yang berbeda.
6. Berpetualang di alam terbuka dan suka bertanya tentang alam.
7. Peduli dengan keadaan lingkungan alam beserta isinya.
8. Memahami fenomena yang terjadi di alam, seperti siklus kehidupan makhluk hidup.
9. Memahami bagaimana sesuatu di dalam itu bekerja.
Strategi pembelajaran untuk mengembangkan kecerdasan naturalis menurut Sujono dan Nurani (2012, hlm. 194), di antaranya:
1. Jalan-jalan di alam terbuka dan lakukan diskusi dengan anak mengenai apa yang ada di alam sekitar.
2. Melihat ke luar jendela.
3. Gunakan tanaman sebagai metamorfora naturalistik untuk ilustrasi konsep setiap pembelajaran.
4. Membawa hewan peliharaan ke kelas, anak diberi tugas mengamati perilaku hewan tersebut.
5. Ekostudi yaitu ekologi yang diintegrasikan ke dalam setiap bagian pembelajaran di sekolah, kesimpulan penting bahwa agar anak memiliki sikap hormat pada alam sekitar. Contoh, saat anak belajar berhitung ajaklah anak untuk menghitung spesies hewan yang terancam punah, tentu saja memakai media gambar.
Referensi
Gunawan, A. W. (2012). Genius Learning Strategy. Jakarta: PT Gramedia.
Prasetyo, A. (2012). Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sujiono, & Nurani, Y. (2011). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks.
0 komentar:
Posting Komentar