Egrang Batok
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Permainan egrang batok atau batok kelapa berasal dari provinsi Sulawesi Selatan. Permainan ini berasal dari suku Bugis. Bagi suku Bugis permainan ini dikenal dengan nama majjeka, yang berasal dari kata jeka yang artinya jalan.
Egrang batok untuk anak-anak pedesaaan zaman dahulu mungkin bukanlah hal yang asing. Bahkan anak-anak pedesaan sangat fasih bermain egrang batok tersebut. Namun, saat ini sangat jarang ditemui anak-anak yang memainkan egrang batok, bahkan tidak mungkin banyak anak yang tidak mengetahui bagaimana bentuk egrang batok.
Banyak manfaat yang dapat diambil dari egrang batok, yakni memberikan kegembiran pada anak, mengasah kreativitas anak serta melatih motorik halus dan motorik kasar anak. Selain itu, egrang batok juga melatih semangat anak dan mengajarkan anak untuk dapat memanfaatkan bahan di lingkungan sekitar.
Untuk membuat egrang batok cukup mudah. Bahan-bahan yang dibutuhkan juga sangat mudah didapatkan di pasaran. Hanya dengan bahan tempurung kelapa atau sering kita sebut batok, tali, dan alat untuk melubangi batok, kita sudah dapat membuat egrang batok.
Cara membuat egrang batok, sebagai berikut:
1. Siapkan dua batok kelapa yang sudah dibersihkan.
2. Pilih batok kelapa yang tua agar kokoh dan tidak mudah pecah. Kemudian bentuk batok kelapa tersebut menjadi setengah lingkaran.
3. Amplas batok kelapa tersebut sampai halus dan bersih dari serabut kelapa.
4. Lubangi batok kelapa tersebut dengan paku atau pisau pas di tengah-tengah.
5. Siapkan juga tali sebagai pengait antara dua batok tersebut.
6. Pilih tali yang kuat dan tidak membuat sakit saat digunakan.
7. Kaitkan batok yang sudah dilubangi tersebut dengan tali.
8. Ikatkan ujung tali pada batok dan ikatkan ujung tali yang satunya pada batok yang kedua.
9. Sesuai panjang tali dengan penggunaannya agar nyaman digunakan, biasanya panjang tali 1,5-2 meter.
10. Egrang batok jadi dan siap untuk digunakan.
Di tempat asalnya, permainan tradisional egrang batok dapat dimainkan oleh siapapun. Permainan egrang batok dapat dimainkan dalam bentuk perlombaan, maka permainan ini harus dimainkan oleh minimal dua orang atau lebih. Peserta permainan egrang batok tidak mengenal batas usia, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Permainan tradisional egrang batok merupakan warisan budaya bangsa Indonesia. Agar tidak bergeser ataupun ditinggalkan, permainan tradisional ini perlu terus dilestarikan. Hal ini diharapkan akan membuat anak-anak lebih mencintai budaya luhur bangsa Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar