SUARAPGRI - Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Hamid Muhammad mengungkapkan, saat ini Indonesia dalam status darurat pendidikan.
Ini dilihat dari jumlah guru yang tidak seimbang dengan pertumbuhan siswa. Kemudian masalah kualitas guru yang masih di bawah standar kompetensi. Ditambah lagi dengan fasilitas pendidikan seperti gedung sekolah dan ruang kelas yang tidak memadai.
"Indonesia darurat kualitas pendidikan terutama daerah-daerah di perdesaan dan 3T (terdepan, terluar, terisolir)," ucap Dirjen Hamid dalam sambutannya saat peluncuran PINTAR (Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran) di Kantor Kemendikbud, Jumat (28/9).
Perbaikan kualitas pendidikan menurutnya harus dimulai dari kelas. Banyak sekolah yang melakukan pembelajaran satu arah. Mestinya belajar yang berbasis kegiatan.
Itu sebabnya rekrutmen guru harus diperketat. Pilih guru yang berkualitas sebab sekali salah merekrut, akan dirasakan dampaknya puluhan tahun.
"Pemerintah perlu bersinergi dengan berbagai pihak untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan. Terima kasih untuk Tanoto Foundation yang telah menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Saya percaya, program PINTAR akan membantu pengembangan kualitas para guru, kepala sekolah, dan juga para calon guru. Tentu saja, ini akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Saya minta program ini disebarkan lebih luas lagi,” pungkas Hamid Muhammad.
Dia juga berharap kabupaten/kota yang masuk dalam program PINTAR bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun praktik-praktik baik pembelajaran, manajemen dan kepemimpinan sekolah, mendukung pemerintah menyebarluaskan praktik-praktik baik. Juga mendukung Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam pendidikan calon guru.
Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation Belinda Tanoto menambahkan, PINTAR dirancang untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar melalui program penguatan kapasitas pengelolaan dan kepemimpinan sekolah, peningkatan kualitas guru, serta partisipasi orang tua dan juga masyarakat.
Dia yakin pendidikan berkualitas akan mempercepat munculnya kesetaraan peluang.
"Keyakinan kami turut diperkuat dengan hasil penelitian Mc Kinsey tahun 2017 bahwa program peningkatan kualitas guru dan kepemimpinan sekolah berdampak besar bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia,” tuturnya.
(sumber: jpnn.com)
Ini dilihat dari jumlah guru yang tidak seimbang dengan pertumbuhan siswa. Kemudian masalah kualitas guru yang masih di bawah standar kompetensi. Ditambah lagi dengan fasilitas pendidikan seperti gedung sekolah dan ruang kelas yang tidak memadai.
"Indonesia darurat kualitas pendidikan terutama daerah-daerah di perdesaan dan 3T (terdepan, terluar, terisolir)," ucap Dirjen Hamid dalam sambutannya saat peluncuran PINTAR (Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran) di Kantor Kemendikbud, Jumat (28/9).
Perbaikan kualitas pendidikan menurutnya harus dimulai dari kelas. Banyak sekolah yang melakukan pembelajaran satu arah. Mestinya belajar yang berbasis kegiatan.
Itu sebabnya rekrutmen guru harus diperketat. Pilih guru yang berkualitas sebab sekali salah merekrut, akan dirasakan dampaknya puluhan tahun.
"Pemerintah perlu bersinergi dengan berbagai pihak untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan. Terima kasih untuk Tanoto Foundation yang telah menunjukkan komitmennya dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Saya percaya, program PINTAR akan membantu pengembangan kualitas para guru, kepala sekolah, dan juga para calon guru. Tentu saja, ini akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Saya minta program ini disebarkan lebih luas lagi,” pungkas Hamid Muhammad.
Dia juga berharap kabupaten/kota yang masuk dalam program PINTAR bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun praktik-praktik baik pembelajaran, manajemen dan kepemimpinan sekolah, mendukung pemerintah menyebarluaskan praktik-praktik baik. Juga mendukung Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam pendidikan calon guru.
Anggota Dewan Pembina Tanoto Foundation Belinda Tanoto menambahkan, PINTAR dirancang untuk mendukung pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar melalui program penguatan kapasitas pengelolaan dan kepemimpinan sekolah, peningkatan kualitas guru, serta partisipasi orang tua dan juga masyarakat.
Dia yakin pendidikan berkualitas akan mempercepat munculnya kesetaraan peluang.
"Keyakinan kami turut diperkuat dengan hasil penelitian Mc Kinsey tahun 2017 bahwa program peningkatan kualitas guru dan kepemimpinan sekolah berdampak besar bagi peningkatan mutu pendidikan di Indonesia,” tuturnya.
(sumber: jpnn.com)
0 komentar:
Posting Komentar