Hidung
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Hidung adalah alat indera manusia yang berfungsi sebagai indera penciuman dan bagian dari sistem pernapasan yang berfungsi sebagai tempat masuknya udara. Di dalam hidung terdapat rambut-rambut halus dan reseptor yang peka terhadap rangsangan dalam bentuk gas dan uap. Saat bernapas, kita menghirup zat gas di sekitar, sehingga dapat merasakan aromanya. Ukuran dan bentuk hidung bervariasi, ada yang ukurannya besar atau kecil, bentuknya bisa pesek atau mancung. Biasanya ukuran dan bentuk ini tergantung kepada ras manusia tersebut dan pengaruh genetik.
Adapun fungsi hidung, di antaranya:
1. Sebagai organ pernapasan (penyaring udara)
Hidung merupakan organ pernapasan pertama yang akan dilalui oleh tubuh. Pada hidung terdapat struktur berupa rambut halus, lendir, dinding tulang, dan sebagainya yang akan berperan untuk menyaring udara yang masuk ke dalam organ pernapasan. Pada dinding hidung terdapat banyak pembuluh darah dan lendir yang akan berfungsi sebagai pengatur kelembaban dan suhu udara yang masuk. Selain itu, hidung dapat menyeimbangkan tekanan udara yang masuk dengan cara membelokkan udara ketika mengenainya.
2. Sebagai indera penciuman
Hidung memiliki saraf olfaktori (saraf pembau) yang merupakan bagian dari saraf kranial (berhubungan langsung dengan otak) dan berfungsi untuk menanggapi rangsangan zat gas atau uap. Rangsangan yang datang akan diterima oleh saraf tersebut, kemudian diteruskan dalam bentuk impuls ke otak sehingga kita dapat mencium sesuatu.
3. Pemberi rasa pada makanan
Hidung memiliki pengaruh terhadap indera pengecapan. Kombinasi dari hidung dan lidah yang baik dapat memberikan rasa yang optimal pada makanan. Pengaruh tersebut ada karena hidung berperan dalam penerimaan pantulan rasa oleh lidah. Oleh karena itu, ketika kita misalnya sakit flu dan mengalami sumbatan hidung, maka rasa makanan akan terasa berbeda.
4. Ikut berperan dalam pengaturan suara
Rongga hidung dapat mempengaruhi resonansi suara dan proses bicara yang kita lakukan. Hal ini karena pengaruh tekanan udara yang masuk melalui hidung. Ketika kita menutup hidung, maka kualitas suara akan berkurang dibandingkan saat berbicara dalam keadaan normal.
5. Pembersihan saluran napas
Pada bagian hidung terdapat lendir dan enzim yang akan membersihkan saluran pernapasan dari bakteri serta kotoran yang masuk. Selain itu, ketika terjadinya refleks bersin, maka kotoran dari dalam sistem pernapasan akan keluar melalui hidung dan mulut.
Struktur dan bagian-bagian hidung terdiri atas:
1. Lubang hidung
Lubang hidung merupakan bagian yang berfungsi melindungi hidung dari berbagai ancaman dari luar. Lubang hidung juga berperan dalam mengatur ukuran sesuatu yang dapat masuk ke dalam hidung. Bagian ini berhubungan langsung dengan rongga hidung. Terdapat dua buah lubang hidung pada manusia yang dipisahkan oleh septum (pemisah) hidung.
2. Bulu hidung
Bulu hidung merupakan rambut-rambut halus pada hidung yang berfungsi untuk penyaring udara yang masuk. Bulu hidung menahan kotoran sehingga tidak dapat masuk ke sistem pernapasan.
3. Septum (pemisah) hidung
Septum hidung merupakan struktur yang memisahkan hidung menjadi dua bagian. Septum hidung memisahkan hidung menjadi dua bagian (kiri dan kanan) dari mulai lubang hidung hingga bagian tenggorokan awal. Dinding septum dilapisi oleh lendir dan memiliki pembuluh darah sehingga berfungsi untuk melembabkan dan mengatur suhu udara yang masuk. Septum dibentuk oleh tulang dan tulang rawan hidung.
4. Rongga hidung
Rongga hidung merupakan organ yang sangat penting. Pada rongga hidung terdapat selaput lendir dan silia (rambut halus). Fungsi utama rongga hidung adalah untuk melanjutkan udara yang masuk menuju ke tenggorokan. Rongga hidung juga dapat menjaga kelembaban, suhu, dan tekanan udara. Pada fungsinya, bagian ini dibentuk oleh tulang tengkorak yang membentuk dinding-dinding tulang. Terdapat empat dinding yang saling berhubungan, yaitu dinding superior (atas), inferior (bawah), medial (tengah), dan lateral (samping).
5. Saraf hidung (saraf olfaktori)
Saraf olfaktori merupakan bagian dari 12 saraf kranial yang berhubungan langsung dengan otak. Saraf olfaktori merupakan saraf kranial yang berfungsi sebagai reseptor utama dalam indera penciuman. Saraf ini menerima rangsangan berupa bauan yang terbawa bersama udara yang dihirup kemudian mengirimkan informasi tersebut dalam bentuk impuls. Fungsi dari saraf olfaktori akan berhubungan dengan rasa makanan dan minuman yang dikonsumsi.
6. Sinus hidung
Sinus merupakan struktur berupa rongga yang terletak di sekitar hidung. Manusia memiliki empat pasang sinus hidung. Struktur ini juga sering disebut sinus paranasal. Semua sinus akan bermuara ke dalam rongga hidung. Sinus hidung berfungsi untuk melembabkan dan menyaring udara. Empat sinus tersebut, antara lain:
a. Sinus maksilaris (di tulang pipi);
b. Sinus frontalis (di tengah dahi);
c. Sinus ethmoidalis (di antara mata); dan
d. Sinus sphenoidalis (di belakang rongga hidung).
7. Tulang rawan hidung
Tulang rawan pada hidung merupakan struktur kuat dan elastis sebagai pembentuk bagian ujung hidung. Bentuk dari tulang rawan yang menyusun hidung menentukan bentuk hidung tersebut. Tulang rawan yang membentuk bagian hidung disebut tulang rawan hialin yang bersifat semi transparan, kuat, dan fleksibel. Walaupun bersifat kuat dan elastis, tulang rawan ini juga dapat rusak apabila terjadi benturan yang sangat keras.
8. Silia
Silia merupakan struktur bulu hidung yang sangat halus. Fungsi utamanya adalah melakukan penyaringan udara yang masuk ke hidung.
9. Selaput lendir
Selaput lendir pada hidung merupakan bagian yang berfungsi untuk menghasilkan mukus (ingus) sehingga hidung dapat terlindung dari berbagai macam kotoran dan bakteri.
10. Saluran hidung (nasofaring)
Pada bagian belakang hidung terdapat saluran yang berhubungan dengan tenggorokan. Pada nasofaring terdapat tuba eustachius dan tonsil adenoid (faringeal). Nasofaringini berfungsi sebagai pengatur tekanan udara oleh tuba eustachius (saluran penghubung telinga dengan tenggorokkan) dan pelindung dari infeksi oleh tonsil adenoid.
Berikut penjelasan sederhana dari cara kerja hidung. Udara yang ada di luar tubuh bercampur dengan berbagai komponen gas lain, termasuk komponen bauan. Udara yang dihirup dari lubang membawa zat kimia berupa bauan. Udara ini disaring terlebih dahulu oleh bulu hidung, kemudian zat kimia yang dibawa akan larut bersama lendir di dalam rongga hidung. Zat kimia ini akan diterima oleh saraf olfaktori yang peka terhadap rangsangan bau berupa uap atau gas. Informasi tentang rangsangan ini akan dibawa oleh saraf olfaktori menuju otak. Kemudian otak menerjemahkan informasi tersebut sehingga kita dapat mencium aroma yang ada di sekitar kita.
0 komentar:
Posting Komentar