SUARAPGRI - Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengeluarkan kebijakan baru terkait ujian akhir siswa Sekolah Dasar (SD).
Selama ini siswa SD mengikuti ujian sekolah (US), mulai tahun depan diganti jadi ujian sekolah berstandar nasional (USBN).
Saat ini US di jenjang SD atau MI terdiri dari tiga mata pelajaran. Yakni bahasa Indonesia, matematika, dan IPA. Sedangkan, di era USBN nanti, anak SD mengerjakan delapan mata pelajaran.
Yakni Bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, PKN, seni budaya dan prakarya (SBDP), pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), serta agama.
Khusus untuk siswa yang belajar berbasis Kurikulum 2006, pelajaran seni budaya dan prakarya namanya adalah seni budaya dan keterampilan.
Ketua BSNP Bambang Suryadi membenarkan bahwa, US diganti menjadi USBN. Selama ini USBN berlaku di jenjang SMA/SMK dan SMP.
"Sekarang (tahun depan, red) di SD," katanya saat dihubungi kemarin (21/12).
Bambang mengatakan, dengan status USBN, maka ada 25 persen butir soal ujian titipan dari Balitbang Kemendikbud. Sisanya sebanyak 75 butir soal dibuat oleh guru.
Bambang berharap masyarakat tidak khawatir atau takut. Selama proses belajar mengajar berjalan dengan tuntas, siswa pasti siap mengahadapi USBN.
Selain itu Bambang mengatakan, selama siswa mengikuti pembelajaran dengan baik, tidak akan takut untuk mengikuti USBN.
"USBN di jenjang SD juga bermanfaat bagi guru," jelasnya. Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan, selama ini ada guru yang mengajarnya sesuai dengan ketuntasan masing-masing.
Nah dengan USBN ini diharapkan para guru SD dalam mengajar mengacu pada ketuntasan kurikulum nasional.
Terkait kisi-kisi ujian tahun 2018 Bambang mengatakan, belum keluar. Sejatinya sudah selesai untuk tiga pelajaran.
Namun karena ada tambahan lima pelajaran, peluncuran kisi-kisi USBN 2018 masih butuh waktu lagi. "Masih dalam proses penyelesaian," terangnya.
Nantinya kisi-kisi keluar bersamaan untuk seluruh jenjang pendidikan. BSNP berharap kisi-kisi bisa terbit akhir Desember 2017 atau awal Januari 2018.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan pembuatan butir soal USBN untuk jenjang SD/MI masih dalam proses.
"Soal-soalnya standar, gak sulit," imbuhnya.
Totok berharap orangtua senantiasa memotivasi anaknya untuk guat belajar setiap saat.
"Belajar tidak hanya untuk ujian," katanya. Tetapi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan pintar.
Menurut Totok ujian adalah bagian alami dari sebuah proses belajar. "Dorong anak untuk menyiapkan diri dengan baik," pungkasnya.
Selain itu, Totok berpesan supaya siswa menghadapi USBN dengan percaya diri dan jujur. Sebab baginya jujur adalah roh pendidikan. (sumber: jpnn.com)
0 komentar:
Posting Komentar