Peta Jalan (Road Map) Penelitian
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Seorang peneliti yang unggul biasanya memiliki tujuan akhir dari penelitian yang diajukan. Mereka memiliki tujuan besar yang ingin dicapai. Tujuan akhir tersebut ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka seseorang peneliti ataupun sebuah institusi penelitian harus mempunyai dokumen perencanaan yang matang agar tujuan itu dapat dicapai dengan akurat dan dalam waktu yang telah ditetapkan. Dokumen perencanaan penelitian itulah yang disebut dengan peta jalan atau road map penelitian.
Peta jalan seyogyanya disusun berdasarkan fakta dan kondisi saat ini serta realistis. Untuk itu, sebelum menyusun peta jalan diperlukan mengidentifikasi permasalahan yang ada di masyarakat atau yang menjadi kebutuhan masyarakat. Bertolak dari identifikasi masalah tersebut, maka dipilih permasalahan yang paling penting harus segera dipecahkan. Peta jalan juga seyogyanya realistis, artinya dengan mempertimbangkan potensi sumber daya yang tersedia, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia serta sumber daya lainnya. Selain itu, perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal, seperti dinamika lingkungan. Pada peta jalan ini ditetapkan untuk subjek yang secara spesifik telah ditentukan dan diarahkan untuk mencapai sasaran tertentu. Peta jalan yang dibuat mempunyai rentang waktu yang pasti.
Peta jalan dapat diawali dari rangkuman tinjauan pustaka, untuk peneliti pemula, sedangkan untuk penelitian tingkat lanjut lebih dominan rangkaian yang diteliti sendiri atau tim. Peta jalan penelitian memberikan gambaran yang jelas tentang status kegiatan yang diusulkan oleh ketua tim, terhadap hasil kegiatan sebelumnya dan terhadap kemungkinan pengembangan kegiatan tersebut di masa depan serta diakhiri dengan tujuan yang ingin dicapai. Secara garis besar, peta jalan penelitian mencakup kegiatan penelitian yang telah dilakukan pengusul beberapa tahun sebelumnya dalam topik tersebut, penelitian yang direncanakan dalam usulan tersebut, serta rencana arah penelitian setelah kegiatan yang diusulkan selesai.
Peta jalan juga dapat disebut sebagai rencana kerja rinci yang menggambarkan agar apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Substansi penulisan peta jalan, antara lain keadaan sebelum dan saat ini sebagai baseline, tujuan yang hendak dicapai, uraian tahap pelaksanakan untuk mencapai tujuan, sasaran dari setiap tahap dan indikator pencapaian sasaran. Peta jalan merupakan gambaran yang jelas tentang status kegiatan yang diusulkan oleh ketua tim, terhadap hasil kegiatan sebelumnya dan terhadap kemungkinan pengembangan kegiatan tersebut di masa depan dan diakhiri dengan tujuan yang ingin dicapai. Jadi, peta jalan harus dibuat spesifik, terukur, mampu dilaksanakan, realistis, dan ditargetkan untuk rentang waktu tertentu. Peta jalan penelitian tersebut menggambarkan sudah sampai di mana penelitian yang telah dilakukan orang lain di bidang tersebut sampai saat ini.
Peta jalan dapat dibuat dalam bentuk diagram tulang ikan (fish bone). Untuk membuat peta jalan penelitian, pertama yang harus dibuat adalah menentukan tujuan akhir dari serangkaian penelitian. Tujuan akhir ini diletakkan di kepala ikan. Untuk mencapai tujuan akhir tersebut, maka kemudian ditentukan tahapan penelitian yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan akhir. Tahapan penelitian disusun dari yang paling awal sampai paling akhir dan dilengkapi dengan indikator capaian pada setiap tahapan penelitian. Tahapan penelitian ini diibaratkan sebagai tulang-tulang ikan.
Selain istilah peta jalan, ada istilah lain yang dinamakan research steps. Research steps adalah tahapan penelitian yang diajukan oleh peneliti. Research steps terdiri uraian kegiatan penelitian yang telah dilakukan dan rencana penelitian yang diajukan kepada penyandang dana. Research steps dapat disusun dalam bentuk diagram alir.
Baik peta jalan dalam bentuk gambar maupun diagram alir, tahapan penelitian tersebut harus dijabarkan dalam bentuk uraian yang menjelaskan gambar atau diagram alir tersebut.
Untuk membuat peta jalan penelitian yang baik, peneliti harus membangun track record penelitian baik pribadi maupun kelompok. Sejumlah hal yang seyogyanya dilakukan oleh peneliti dalam rangka membangun track record pribadi, antara lain menentukan fokus dan minat, mengikuti perkembangan bidang ilmu yang dipilih, menyiapkan topik-topik yang terkait dengan pertimbangan state of art dan penerapannya, diskusikan dengan teman sejawat dan bisa saja ditawarkan kepada mahasiswa, dibuat payung penelitian, dan memilih satu topik yang paling baik. Peneliti harus konsisten meneliti bidang minat yang sudah dibuat payung penelitian. Untuk membangun track record kelompok peneliti, maka ada sejumlah hal yang dapat dilakukan, yaitu mengajak kolega yang menekuni bidang minat yang sama, berbagi informasi dan sumber daya lain dalam kelompok, menyusun road map penelitian, menyusun payung penelitian kelompok, membangun komunikasi dengan kelompok lain pada institusi yang berbeda, dan menyusun proposal penelitian.
Adapun contoh peta jalan penelitan, sebagai berikut:
0 komentar:
Posting Komentar