SUARAPGRI - Pengangkatan guru honorer menjadi CPNS yang direncanakan dimulai tahun ini, sudah pasti akan punya konsekuensi pada anggaran negara.
Selama ini porsi anggaran untuk gaji dan tunjangan guru PNS saat ini cukup besar. Porsinya mencapai separuh lebih dari porsi anggaran pendidikan di dalam APBN.
Porsi itu bakal semakin membengkak jika pemerintah benar-benar bakal mengangkat ratusan ribu guru honorer menjadi CPNS tahun ini. Pemerintah diharapkan mengkaji dengan cermat kebutuhan guru di Indonesia.
Pengamat pendidikan Indra Charismiadji mengatakan, rencana pemerintah mengangkat guru honorer hingga 250 ribu orang memang cukup signifikan.
Indra menuturkan, saat ini rasio guru dengan murid di Indonesia sudah mencapai 1:16. Rasio ini lebih baik dibandingkan di Tiongkok, Amerika, bahkan Finlandia.
’’Apa mau dinaikkan lagi jadi 1:12,’’ katanya di Jakarta, Selasa (20/2).
Dia juga menjelaskan pemerintah harus menghitung dengan cermat kebutuhan guru di Indonesia.
Kalaupun di daerah tertentu ada kekurangan guru, bisa dilakukan mutasi guru dari daerah lain yang berlebih.
Indra Charismiadji mengatakan, ketika diangkat menjadi CPNS atau PNS, mereka sudah terikat sumpah dan janji ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.
Indra kembali menjelaskan pengangakatan guru CPNS baru tidak ada salahnya. Asalkan dilakukan dengan tepat berdasarkan kebutuhan di lapangan.
Kemudian pengangkatan CPNS guru baru harus dilakukan melalui seleksi. Sehingga tersaring calon guru yang benar-benar memenuhi kualifikasi dan kompetensi sebagai pendidik.
Dia tidak ingin pengangkatan ratusan ribu guru honorer malah kental nuansa politisnya. Indra tidak bisa menampik bahwa pengangkatan guru honorer dalam jumlah besar merupakan kebijakan yang populis.
"Kalau memang membutuhkan guru, kenapa kok tidak dari tahun-tahun lalu ada pengangkatan. Kok baru tahun ini menjelang 2019,’’ tegasnya.
(sumber: jpnn.com)
0 komentar:
Posting Komentar