Model Pembelajaran Group Investigation
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Model pembelajaran group investigation merupakan “salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang berupa kegiatan belajar memfasilitasi siswa untuk belajar dalam kelompok kecil yang heterogen, di mana siswa yang berkemampuan tinggi bergabung dengan siswa yang berkemampuan rendah untuk belajar bersama dan menyelesaikan suatu masalah yang ditugaskan oleh guru kepada siswa” (Suprijono, 2015, hlm. 112). Di sisi lain, Rusman (2014, hlm. 221) menyatakan “implementasi dari model group investigation sangat tergantung dari pelatihan awal dalam penguasaan keterampilan komunikasi dan sosial”.
Berdasar penjelasan tersebut dijelaskan bahwa model pembelajaran group investigation menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun keterampilan di dalam kelompok. Model pembelajaran group investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari awal sampai akhir pembelajaran. Model pembelajaran group investigation merupakan salah satu model yang dilakukan secara berkelompok, diharapkan pada saat proses pembelajaran siswa banyak lebih aktif di kelas, baik aktif dalam berdiskusi dengan kelompok dan aktif dalam mencari atau menginvestigasi materi atau permasalahan yang diberikan oleh guru.
Tujuan model pembelajaran group investigation, sebagai berikut:
1. Membantu siswa untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik secara sistematis dan analitik. Hal ini memiliki implikasi positif terhadap pengembangan keterampilan penemuan dan membantu mencapai tujuan.
2. Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik yang dilakukan melalui investigasi.
3. Melatih siswa untuk bekerja secara kooperatif dalam memecahkan suatu masalah. Melalui kegiatan tersebut, siswa dibekali keterampilan hidup (life skill) yang berharga dalam kehidupan bermasyarakat.
Adapun manfaat model pembelajaran group investigation, sebagai berikut:
1. Meningkatkan hasil belajar peserta didik.
2. Meningkatkan hubungan antar kelompok.
3. Meningkatkan rasa percaya diri dan memotivasi belajar peserta didik.
4. Menumbuhkan realisasi kebutuhan peserta didik untuk belajar berpikir secara koopertatif untuk berbagai materi.
5. Memadukan dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan bersama kelompok.
6. Meningkatkan perilaku dan aktivitas di kelas.
Rusman (2014, hlm. 223) menyatakan bahwa model pembelajaran group investigation terdiri atas langkah-langkah berikut:
1. Membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil yang terdiri atas kurang lebih lima (5) peserta didik.
2. Memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis.
3. Mengajak setiap peserta didik untuk beradaptasi dalam menjawab pertanyaan kelompok secara bergiliran dalam kurun waktu yang disepakati.
Sejumlah kelebihan penggunaan model pembelajaran group investigation, antara lain:
1. Dirancang untuk membantu terjadinya pembagian tanggung jawab ketika peserta didik mengikuti pembelajaran.
2. Berorientasi menuju pembentukan siswa menjadi manusia sosial.
3. Dapat mengembangkan kreativitas siswa, baik secara individu maupun kelompok.
4. Memberikan kesempatan berkolaborasi dengan teman sebaya dalam bentuk diskusi kelompok untuk memecahkan suatu masalah.
5. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran yang dibimbing oleh guru sehingga dapat membangun pengetahuan siswa.
Adapun kelemahan penggunaan model pembelajaran group investigation, di antaranya:
1. Sedikitnya materi yang tersampaikan pada satu kali pertemuan.
2. Sulitnya memberikan penilaian secara individu.
3. Tidak semua topik cocok menggunakan model pembelajaran group investigation.
4. Siswa yang tidak tuntas memahami materi prasyarat akan mengalami kesulitan.
Referensi
Rusman (2014). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Suprijono, A. (2015). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
0 komentar:
Posting Komentar