Panjat Pinang
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Panjat pinang adalah salah satu lomba tradisional yang populer pada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Panjat pinang berasal dari zaman penjajahan Belanda dulu. Lomba panjat pinang diadakan oleh orang Belanda jika sedang mengadakan acara besar, seperti hajatan, pernikahan, dan lain sebagainya. Peserta yang mengikuti lomba ini adalah orang pribumi. Hadiah yang diperebutkan biasanya bahan makanan, seperti keju, gula, serta pakaian, seperti kemeja. Barang-barang tersebut termasuk mewah di kalangan orang-orang pribumi. Secara garis besar tata cara permainan ini belum berubah sejak dulu.
Sebuah batang pohon pinang yang tinggi dan batangnya dilumuri oleh pelumas disiapkan oleh panitia perlombaan. Di bagian atas batang pohon tersebut, disiapkan berbagai hadiah menarik. Para peserta berlomba untuk mendapatkan hadiah-hadiah tersebut dengan cara memanjat batang pohon. Oleh karena batang pohon tersebut licin, para pemanjat batang pohon sering kali jatuh. Akal dan kerja sama para peserta untuk memanjat batang pohon inilah yang biasanya berhasil mengatasi licinnya batang pohon dan menjadi atraksi menarik bagi para penonton.
Alat dan bahan yang diperlukan untuk lomba tradisional panjat pinang, antara lain:
1. Dua bambu basah (diameter agak besar).
2. Alat untuk menyisik dan membersihkan bambu.
3. Alat penggali untuk menancapkan bambu.
4. Tali tampar untuk mengikat panjat pinang supaya seimbang.
5. Hadiah (untuk digantungkan di lingkaran panjat pinang).
6. Oli untuk pelicin.
7. Air untuk menyiram bambu supaya tetap pada kondisi basah dan untuk bersih-bersih peserta usai lomba.
8. Tangga (antisipasi jika dalam waktu tertentu tidak ada yang berhasil mencapai puncak).
Adapun cara bermain perlombaan panjat pinang dijabarkan sebagai berikut:
1. Peserta dibuat beberapa grup, satu grup biasanya 4-5 orang.
2. Peserta paling besar berdiri paling bawah, peserta lainnya memanjat dan naik punggung temannya secara hati-hati.
3. Jika peserta sudah mau mencapai atas, jika baru mulai kayaknya tidak seru kalau langsung ada yang jadi pemenang, panitia biasanya menyiramkan air kepada peserta supaya tumbang.
4. Jika dalam batas waktu yang telah ditentukan oleh panitia tidak ada yang berhasil mencapai atas, panitia menambah jumlah peserta atau jika sudah kecapaian, jalan terakhir naik menggunakan tangga.
Meskipun ada beberapa pihak yang tidak setuju dengan permainan ini karena dianggap mencederai nilai-nilai kemanusiaan, tetapi paling tidak permainan ini dapat mengajarkan beberapa hal untuk setiap peserta. Untuk memenangkan permainan ini dibutuhkan kerja keras dan semangat pantang menyerah yang tinggi. Tidak hanya itu, kekompakan antar sesama peserta dalam grup juga dibutuhkan untuk memenangkan lomba panjat pinang.
0 komentar:
Posting Komentar