SUARAPGRI - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta kepada seluruh guru di Indonesia untuk tidak lagi memberikan pekerjaan rumah ((PR) kepada siswa.
Guru diminta untuk menuntaskan pelajarannya di sekolah tanpa membebani siswa lagi.
“PR itu sejatinya memang jangan dibebankan lagi ke siswa. Jadi sekolah-sekolah mengembangkan cara-cara belajar yang tuntas,” tutur Menteri Muhadjir Effendy usai melantik Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Supriano di Kantor Kemendikbud, Jumat (20/7).
Menteri Muhadjir juga menyebutkan PR yang dianjurkan oleh presiden, semisal di rumah siswa harus membantu orang tua, menjenguk temannya yang sakit.
Jadi PR jangan dikaitkan dengan mata pelajaran, sebaiknya dituntaskan di sekolah.
Kalau terpaksa (kasih PR), lanjutnya, harus diracik menunya agar sesuai dengan anak.
Yang tujuannya untuk pengayaan maupun untuk penguatan atau pengulangan.
“Jadi PR itu ada tiga fungsi yaitu pengayaan, penguatan, dan pengulangan.
Terutama untuk hal-hal yang sifatnya praktis itu memang dibutuhkan, kalau di sekolah tidak cukup ya dilanjutkan di rumah," pungkasnya.
(sumber: jpnn.com)
Guru diminta untuk menuntaskan pelajarannya di sekolah tanpa membebani siswa lagi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy |
“PR itu sejatinya memang jangan dibebankan lagi ke siswa. Jadi sekolah-sekolah mengembangkan cara-cara belajar yang tuntas,” tutur Menteri Muhadjir Effendy usai melantik Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Supriano di Kantor Kemendikbud, Jumat (20/7).
Menteri Muhadjir juga menyebutkan PR yang dianjurkan oleh presiden, semisal di rumah siswa harus membantu orang tua, menjenguk temannya yang sakit.
Jadi PR jangan dikaitkan dengan mata pelajaran, sebaiknya dituntaskan di sekolah.
Kalau terpaksa (kasih PR), lanjutnya, harus diracik menunya agar sesuai dengan anak.
Yang tujuannya untuk pengayaan maupun untuk penguatan atau pengulangan.
“Jadi PR itu ada tiga fungsi yaitu pengayaan, penguatan, dan pengulangan.
Terutama untuk hal-hal yang sifatnya praktis itu memang dibutuhkan, kalau di sekolah tidak cukup ya dilanjutkan di rumah," pungkasnya.
(sumber: jpnn.com)
0 komentar:
Posting Komentar