Pendekatan Penelitian Kuantitatif
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Pendekatan penelitian kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah yang didasari oleh filsafat positivisme logikal, yang berorientasi dengan aturan-aturan ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi. Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasi sebagai proses kerja yang berlangsung secara ringkas, terbatas, dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji hubungan antar variabel, menentukan kasualitas dari variabel, menguji teori, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
Pendekatan penelitian kuantitatif menggunakan instrumen yang menghasilkan data numerikal. Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik untuk mereduksi dan mengelompokan data, menentukan hubungan, serta mengidentifikasikan perbedaan antar kelompok data. Kontrol, instrumen, dan analisis statistik digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan penelitian secara akurat. Dengan demikian, kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh melalui pendekatan penelitian kuantitatif dapat diberlakukan secara umum.
Pendekatan penelitian kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. Pendekatan penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisis dan formula statistik yang akan digunakan. Pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka.
Terdapat sejumlah situasi yang menunjukkan kapan sebaiknya pendekatan penelitian kuantitatif dipilih, antara lain:
1. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
2. Bila penelitian ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
3. Bila ingin diketahui sejauh mana pengaruh perlakuan/treatment terhadap subyek tertentu.
4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
5. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur.
6. Bila peneliti ingin menguji terhadap adanya suatu keraguan tentang kebenaran pengetahuan, teori, dan produk atau kegiatan tertentu.
Pendekatan penelitian kuantitatif sebagai kegiatan ilmiah berawal dari masalah, merujuk teori, mengemukakan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasikan permasalahan atau isu-isu yang penting, aktual, dan menarik. Hal yang penting adalah manfaat yang dihasilkan bila masalah tersebut diteliti. Masalah dapat digali dari berbagai sumber empiris atau teoritis sebagai aktivitas penelitian pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik diperlukan fakta-fakta empiris diiringi penguasaan teori yang diperoleh melalui pengkajian berbagai literatur relevan. Pada tahap selanjutnya, penelitian melihat tujuan sebagai suatu permasalahan. Masalah yang telah ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah. Pada umumnya rumusan masalah pendekatan penelitian kuantitatif disusun dalam bentuk pertanyaan. Rumusan masalah merupakan penentu faktor-faktor atau aspek-aspek yang terkait dengan lingkup kajian penelitian.
Pada praktiknya, faktor-faktor serta aspek-aspek yang berkaitan dengan kajian permasalahan sangat banyak dan kompleks. Oleh karena itu, diperlukan pembatasan pada faktor atau aspek yang dominan saja. Penelitian membagi permasalahan menjadi sub-sub permasalahan yang dapat dikelola dalam arti layak dan terjangkau untuk diteliti. Setiap sub permasalahan dicari kemungkinan jawabannya secara spesifik dalam bentuk hipotesis yang sesuai. Untuk itu, diperlukan studi kepustakaan, yakni kegiatan untuk mengkaji teori-teori yang mendasari penelitian. Pada kegiatan ini juga dikaji hal-hal empiris yang bersumber dari penelitian-penelitian terdahulu.
Pada tahap selanjutnya, penelitian diarahkan untuk mencari data didasari oleh rumusan masalah dan hipotesis yang dikemukakan sebelumnya. Pada hal ini, diperlukan desain penelitian yang berisi tahapan penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, sumber data, serta alasan mengapa menggunakan metode tersebut. Sebelum kegiatan pengumpulan data dilakukan, terlebih dahulu harus ditetapkan teknik penyusunan dan pengujian instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Data yang diperoleh kemudian, dianalisis menggunakan teknik statistik. Hasil analisis data merupakan temuan yang belum diberi makna.
Pemaknaan hasil analisis data dilakukan melalui interpretasi yang mengarah pada upaya mengatasi masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Pada tahap ini dikemukakan tentang penerimaan atau penolakan hipotesis. Interpretasi dibuat dengan melihat hubungan antara temuan yang satu dengan temuan lainnya. Kesimpulan merupakan generalisasi hasil interpretasi. Berdasar kesimpulan yang diperoleh, maka dimunculkan implikasi dan rekomendasi, serta saran dalam pemanfaatan hasil penelitian.
0 komentar:
Posting Komentar